Untuk mendapatkan Cuan maksimal perlu diperhatikan candle2 berikut ini
Saham dengan code SRIL terdapat akumulasi pertengahan januari dengan vol besar, setelah 2minggu ketemu candle dengan volume tinggi lagi yang menandakan confirm buy saham tersebut akan naik.
Syarat ketentuan berlaku:
Candle sebelumnya didahuli dengan volume yang besar sekali (vol high tanda panah), MACD ijo (uptrend) jika beberapa hari terdapat volume yang tidak wajar(diatas rata2) langsung ambil buy bro dan jangan lupa pasang CL dilow candle sebelumnya or 2%.
TMPI
TMPI kasus sama seperti SRIL, volume sangat besar hari berikutnya saham turun dengan penurunan yang kecil,kawal terus harganya begitu candle berubah menjadi hijau hajar kanan buy
BULL
Saham code BULL breakout resisten dengan volume besar, buy pada hari kedua or tambah pada saat pullback candle cuan
Hakim Trader
- Experience is the best teacher, Be wise to take a good decision -
Sabtu, 30 Maret 2019
Sabtu, 24 Juni 2017
Kisah Sukses Richard Donchian, Pelopor Trend Following Trading
Richard Davoud Donchian (1905-1993) adalah seorang trader profesional di pasar komoditi dan futures pada jamannya. Ia adalah orang pertama yang memperkenalkan cara trading dengan mengikuti arah trend (trend follower) dan hingga kini dikenal sebagai bapak trend following dari berbagai aliran pengikut trend di dunia trading, seperti turtle trading system atau sistem trading ala kura-kura.Richard Donchian juga adalah pelopor penerapan ilmu manajemen pengelolaan dana dalam trading futures. Futures Inc., perusahaan yang ia kelola sejak tahun 1949 termasuk perusahaan investasi pertama yang go public, dan telah memberikan banyak sumbangan pada ilmu money management dalam trading futures.
Sempat Alami Loss Total
Lahir di Connecticut, AS, Richard Donchian menyelesaikan pendidikan ekonomi di Yale University pada tahun 1928 dan kemudian membantu bisnis permadani orang tuanya. Pendiriannya tiba-tiba saja berubah setelah dengan tidak disengaja ia membaca buku Reminiscences of a Stock Operator karya Jesse Livermore, trader terkenal saat itu yang juga seangkatan Donchian.Menurut Donchian yang pernah bertugas di Angkatan Udara AS selama perang dunia kedua, tidak ada bisnis yang begitu menjanjikan seperti tra ding. Ia segera banting setir dengan langsung terjun ke pasar saham (waktu itu belum ada account demo). Namun tidak seperti Jesse Livermore yang bisa meraup keuntungan jutaan Dolar saat crash pasar saham AS tahun 1929, Richard Donchian malah kehilangan seluruh modal investasinya. Dengan kata lain, ia mengalami loss total.
Pantang menyerah, Richard Donchian kembali bekerja di perusahaan permadani orang tuanya, Samuel Donchian Rug Company, sambil mempersiapkan diri untuk comeback trading. Sosok yang tercantum dalam Who's Who in America dan penerima penghargaan Most Valuable Performer Award untuk kontribusinya dalam money management ini percaya bahwa pemahaman analisa teknikal yang benar akan sangat menguntungkan.
Kembali Bersinar Dengan Trend Following Trading
Ketika Donchian mulai trading lagi di pasar komoditi, ia telah menggunakan metodenya sendiri yang dinamakan trend following trading method. Metode ini disusun berdasarkan perhitungan tertentu pada indikator moving average hingga bisa menentukan timing entry bilamana harga komoditi sedang bullish atau bearish. Salah satu variasi dari metode ini adalah Donchian Channel Indicator yang menunjukkan tingkat volatilitas pasar. Walau tidak sama persis dengan indikator Bollinger band, banyak trader yang telah menggunakannya mengklaim bahwa Donchian indicator lebih efektif dalam menentukan timing entry.Oleh para murid dan pengikutnya, Richard Donchian yang pernah menjabat sebagai Director of Commodity Research pada Hayden Stone Inc. ini disebut sebagai market master dan true pioneer of technical analysis, terutama bila melihat kenyataan bahwa banyak metode trading dan beberapa indikator teknikal saat ini adalah variasi dari hasil penelitiannya.
Tips Trading Richard Donchian
Meski tidak pernah secara khusus menelurkan karya tulis, sejak tahun 1960 Donchian rutin menerbitkan buletin mingguan Commodity Trend Timing, yang mengulas berbagai isu tentang metode trading dan analisa teknikal. Dalam salah satu tulisannya, Donchian menyebut beberapa tips bermanfaat bagi trading:- Jangan pernah membuka posisi trading dengan spontan hanya karena opini publik atau para pakar. Walaupun jika itu benar, hanya ada 2 kemungkinan: Anda terlalu cepat atau ketinggalan. Jika terlalu cepat, opini segera berubah. Jika Anda ketinggalan, belum tentu pasar akan menunggu Anda.
- Jangan masuk saat volatilitas pasar rendah. Anda bisa menunggu dengan melihat arah indikator teknikal tertentu, dan ambil setting dengan periode sekecil mungkin. Gerakan besar dimulai dari arus-arus kecil pada periode pendek.
- Batasi resiko dan maksimalkan profit. Yang ini mutlak dilakukan
- Bedakan antara trend mayor dengan trend minor. Jika trend minor sudah break, bersiaplah untuk membuka posisi. Pasar selalu bergerak dalam bentuk trend. Jika Anda tidak mengenal trend, maka Anda tidak mengenal pasar.
Para trader yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan konsultan investasi, menjadi komentator di berbagai media investasi dan bisnis, mengembangkan software trading atau menulis buku. Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir Richard Donchian tentang analisa teknikal serta tips-tips trading inspiratifnya untuk memperbaiki trading kita.
Salah satu pengikut trend following trading terkenal saat ini adalah William Eckhardt. Bersama Richard Dennis, ia berkeksperimen dengan metode tersebut dan menghasilkan sistem turtle trading.
Selasa, 31 Maret 2015
Rabu, 25 Maret 2015
Selasa, 24 Maret 2015
Senin, 23 Maret 2015
Jumat, 20 Maret 2015
Langganan:
Postingan (Atom)