MTFN
Buy 165
TP 208
SL160
DAJK
Buy 730
TP 800
SL 680
ELSA
Buy 590
TP 670
SL 570
Senin, 02 Februari 2015
Follow the Trend
Apa itu TREND ?
Trend merupakan kecenderungan pergerakan suatu harga dalam timeframe tertentu.
Dalam pergerakannya suatu harga dapat saja bergerak naik turun setiap hari, namun bila kita cermati dalam timeframe tertentu, maka pergerakan ini akan membentuk suatu pola dan arah tertentu. Arah inilah yang disebut sebagai trend.
Dalam pergerakannya suatu harga dapat saja bergerak naik turun setiap hari, namun bila kita cermati dalam timeframe tertentu, maka pergerakan ini akan membentuk suatu pola dan arah tertentu. Arah inilah yang disebut sebagai trend.
3
Jenis Trend
Kita
mengenal 3 jenis trend yaitu:
Trend
Naik (Uptrend)
Bila suatu harga bergerak dengan kecenderungan naik keatas dalam timeframe tertentu.
Bila suatu harga bergerak dengan kecenderungan naik keatas dalam timeframe tertentu.
Trend
Turun (Downtrend)
Bila suatu harga bergerak dengan kecenderungan naik kebawah dalam timeframe tertentu.
Trend Menyamping (Sideways atau Trendless)
Bila suatu harga bergerak dengan kecenderungan bergerak mendatar dalam timeframe tertentu.
Bila suatu harga bergerak dengan kecenderungan naik kebawah dalam timeframe tertentu.
Trend Menyamping (Sideways atau Trendless)
Bila suatu harga bergerak dengan kecenderungan bergerak mendatar dalam timeframe tertentu.
Bagaimana
Analisa Trend membantu Kita Dalam Trading ?
Anda harus mengambil posisi sesuai dengan arah Trend, bila anda trading dalam trend Naik, maka ambilah posisi Long. (buy)
Dalam pengambilan posisi utk buy saham di IDX,
Bila anda investor, saya sarankan anda hanya mengambil posisi saham-saham yang uptrend. Hindari saham downtrend. Bila anda traders, paling tidak saham sideways atau uptrend yang dapat diambil. Hindari saham downtrend.
Anda harus mengambil posisi sesuai dengan arah Trend, bila anda trading dalam trend Naik, maka ambilah posisi Long. (buy)
Dalam pengambilan posisi utk buy saham di IDX,
Bila anda investor, saya sarankan anda hanya mengambil posisi saham-saham yang uptrend. Hindari saham downtrend. Bila anda traders, paling tidak saham sideways atau uptrend yang dapat diambil. Hindari saham downtrend.
Mungkin ada yang pernah bertanya "mengapa saham yang mau
dipilih harganya sudah banyak naik? Jawaban: Ya jelas saja, kan follow the
trend. Maksudnya apa ya? Karena di bursa kita hanya bisa melakukan buy/beli
dan tidak bisa short, maka yang kita lakukan adalah mencari dan mengikuti trend
naik. Dan seperti yang kita tahu, saat ini bursa kita sedang mengalami trend
naik yang sangat luar biasa. Banyak kesempatan yang bermunculan saat ini untuk
menggali keuntungan di jangka pendek hingga jangka menengah. Sekali lagi, jika
kita menggunakan strategi mengikuti trend yang sedang berjalan, maka harus ada trend
yang mendahului yang bisa diikuti.
Nah jika kita mengikuti trend naik sebuah saham, maka harus
didahului oleh kenaikan harga saham yang bersangkutan. Tidak mungkin kita
mengatakan "follow the uptrend”, namun yang terjadi sebelumnya saham itu
turun terus. Apanya yang difollow? Prinsip dasar trading dan analisis teknikal itu sederhana. Follow
the uptrend untuk membeli saham. Maka, carilah trend naik. Carilah saham-saham
yang didahului dengan kenaikan (secara teknikal membentuk higher high, higher
low dan syarat lain). Cari saham yang uptrend, beli , simpan, dan jual ketika
trend patah. Mudah dan sederhana! Namun yang seringkali terjadi, orang selalu
bertanya : kenapa saya telat membeli..? ah harusnya saya membeli ketika saham
itu belum naik.
Tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui kapan sebuah saham akan
naik tanpa ada sinyal seperti pembentukan trend. We are smart traders not smart
gamblers. Dalam menentukan keputusan beli / jual dilakukan berdasar konfirmasi
grafik. Kita tidak melakukan keputusan beli saham hanya berdasarkan duga-duga
atau kira-kira atau malah perasaan. Kita tidak membeli saham hanya karena “oh ..
kayaknya saham ini udah murah nih karena sudah turun banyak”. Hmm
Sebuah saham yang mengalami tekanan jual / turun terus, bisa saja
jadi turun dan turun terus. Sebuah saham yang mengalami trend turun, pesimisme
lebih besar daripada optimisme. Namun ketika sebuah saham yang mengalami trend
harga naik, didahului kenaikan harga, optimisme lebih besar. Membeli saham
ketika trend naik, berarti kita sedang membeli “market’s confidence” ! Tapi,
terkadang banyak juga orang yang tidak puas membeli saham yang sudah naik
(padahal bisa naik lebih jauh lagi) ternyata karena faktor tamak :) Kunci sukses trading tidak hanya
terletak pada harga masuknya tapi harga keluarnya. Mau beli ketika market
bottom atau market di atas, yang terpenting adalah seberapa profit yang bisa
dihasilkan(harga keluarnya). Follow the trend until its end. That
simple. And do it.
sumber: @ Ellen May
Langganan:
Postingan (Atom)